Selasa, 13 Desember 2016

Kasus Delegasi Wewenang & Manajemen Personalia di Perusahaan Terbuka (tugas Manajemen Umum)

   Pendelegasian wewenang merupakan sesuatu yang vital dalam organisasi kantor. Atasan perlu melakukan pendelegasian wewenang agar mereka bisa menjalankan operasi manajemen dengan baik. Selain itu, pendelegasian wewenang adalah konsekuensi logis dari semakin besarnya organisasi. Bila seorang atasan tidak mau mendelegasikan wewenang, maka sesungguhnya organisasi itu tidak butuh siapa-siapa selain dia sendiri.Bila atasan menghadapi banyak pekerjaan yang tak dapat dilaksanakan oleh satu orang, maka ia perlu melakukan delegasi. Pendelegasian juga dilakukan agar manajer dapat mengembangkan bawahan sehingga lebih memperkuat organisasi, terutama di saat terjadi perubahan susunan manajemen.


   Yang penting disadari adalah di saat kita mendelegasikan wewenang kita memberikan otoritas pada orang lain, namun kita sebenarnya tidak kehilangan otoritas orisinilnya. Ini yang sering dikhawatirkan oleh banyak orang. Mereka takut bila mereka melakukan delegasi, mereka kehilangan wewenang, padahal tidak, karena tanggung jawab tetap berada pada sang atasan. Berikut ada tips bagaimana mengusahakan agar para atasan mau mendelegasikan wewenang

Pendelegasian
Pendelegasian (pelimpahan wewenang) merupakan salah satu elemen penting dalam fungsi pembinaan. Sebagai manajer perawat dan bidan menerima prinsip-prinsip delegasi agar menjadi lebih produktif dalam melakukan fungsi-fungsi manajemen lainnya. Delegasi wewenang adalah proses dimana manajer mengalokasikan wewenang kepada bawahannya.
Ada empat kegiatan dalam delegasi wewenang:

1.Manager perawat/bidan menetapkan dan memberikan tugas dan tujuannya kepada orang yang diberi pelimpahan.
2.Manajer melimpahkan wewenang yang diperlukan untuk mencapai tujuan.
3.Perawat/bidan yang menerima delegasi baik eksplisit maupun implisit menimbulkan kewajiban dan tanggung jawab.
4.Manajer perawat/bidan menerima pertanggungjawaban (akontabilitas) atas hasil yang telah dicapai.

Alasan pendelegasian :

Ada beberapa alasan mengapa pendelegasian diperlukan.

1.Pendelegasian memungkinkan manajer perawat/bidan mencapai hasil yang lebih baik dari pada semua kegiatan ditangani sendiri.
2.Agar organisasi berjalan lebih efisien.
3.Pendelegasian memungkinkan manajer perawat/bidan dapat memusatkan perhatian terhadap tugas-tugas prioritas yang lebih penting.

* Dengan pendelegasian, memungkinkan bawahan untuk tumbuh dan berkembang, bahkan dapat dipergunakan sebagai bahan informasi untuk belajar dari kesalahan atau keberhasilan.
Manajer perawat/bidan seharusnya lebih cermat dalam mendelegasikan tugas dan wewenangnya, mengingat kegiatan perawat dan bidan berhubungan dengan keselamatan orang lain (pasen). Oleh karena itu sebelum  mendelegasikan tugas/wewenang hendaknya dipahami benar tingkat kemampuan dari perawat/bidan yang akan diberikan delegasi.

Contoh kasus dalam perusahaan !

   PT Golden Castle , bergerak dalam bidang konveksi atau textil, mengalami konflik antara perusahaan dengan karyawan. Konflik ini terjadi yang disebabkan oleh adanya miss communication antar atasan dengan karyawan. Adanya perubahan kebijakan dalam perusahaan mengenai penghitungan gaji atau upah kerja karyawan , namun pihak perusahaan belum memberitahukan para karyawan, sehingga karyawan merasa diperlakukan semena-mena oleh pihak perusahaan. Para karyawan mengambil tindakan yaitu dengan mendemo perusahaan, Namun tindakan ini berujung pada PHKbesar-besaran yang dilakukan oleh perusahaan. Perusahaan manapun pasti pernah mengalami konflik internal.

  Mulai dari tingkat individu, kelompok, sampai unit. .Mulai dari derajat dan lingkup konflik yang kecil sampai yang besar. Yang relatif kecil seperti masalah adu mulut tentang pribadi antarkaryawan, sampai yang relatif besar seperti beda pandangan tentang strategi bisnis di kalangan manajemen. Contoh lainnya dari konflik yang relatif besar yakni antara karyawan dan manajemen. Secara kasat mata kita bisa ikuti berita sehari-hari di berbagai media. Disitu tampak konflik dalam bentuk demonstrasi dan pemogokan. Apakah hal itu karena tuntutan besarnya kompensasi, kesejahteraan, keadilan promosi karir, ataukah karena tuntutan hak asasi manusia karyawan.


Penyebab terjadinya kasus tersebut dalam perusahaan !

  Konflik ini terjadi yang disebabkan oleh adanya miss communication antar atasan dengan karyawan. Adanya perubahan kebijakan dalam perusahaan mengenai penghitungan gaji atau upah kerja karyawan , namun pihak perusahaan belum memberitahukan para karyawan, sehingga karyawan merasa diperlakukan semena-mena oleh pihak perusahaan.

  Biasanya masalah timbul karena lingkungan yang kurang kondusif di suatu perusahaan. Misalnya, kondisi cahaya yang kurang, atau sirkulasi yang kurang baik, dan temperature ruangan yang tinggi sangat mungkin untuk meningkatkan emosi seseorang, jadi kondisi dari lingkungan juga harus di perhatikan.

  Konflik dalam perusahaan juga sering terjadi antar karyawan, hal ini biasanya terjadi karena masalah diluar perusahaan, misalnya tersinggung karena ejekan, masalah ide
yang dicuri, dan senioritas. Perusahaan yang baik harus bisa menghilangkan masalahsenioritas dalam perusahaan. Hal ini dapat meminimalisir masalah yang akan timbul, kerena dengan suasanya yang harmonis dan akrab maka masalah akan sulit untuk muncul.

Siapa yang bertanggung jawab dalam atas terjadinya kasus dalam perusahaan tersebut ?

Yang bertanggung jawab sudah pasti pemilik perusahaan, staff-staff dibawah pemilik perusahaan, dan pihak perusahaan yang berkaitan dengan kasus tersebut..


Bagaimana kondisi perusahaan saat ini ?

Para karyawan mengambil tindakan yaitu dengan mendemo perusahaan, Namun tindakan ini berujung pada PHKbesar-besaran yang dilakukan oleh perusahaan.


Saran dalam penyelesaian kasus dalam perusahaan tersebut !

   Seharusnya atasan harus bisa membaca pikiran atau keinginan para karyawannya, atasan juga harus sering berkomunikasi langsung dengan para karyawannya sehingga tidak terjadi miss communication, dengan begitu atasan dapat mengetahui bagaimana sifat dan keinginan para karyawannya tersebut. Dalam mengubah kebijakan mengenai perhitungan gaji atau upah kerja karyawan seharusnya ikut di bicarakan dengan para karyawan, karena perubahan kebijakan dalam suatu perusahaan harus segera di beritahukan kepada pihak yang bersangkutan termasuk para karyawan juga, apalagi mengenai gaji.



DELEGASI  WEWENANG  BAGI  KEPEMIMPAN  YANG  SUKSES  DAN EFEKTIF
Pada  dasarnya  pelimpahan  wewenang  dan  tanggung  jawab,  baik  bagi manajer  yang  sukses  maupun  manajer  yang  efektif  didasarkan  atas  prinsip-prinsip sebagai berikut :

  1. Agar  organisasi  dapat  menggunakan  sumber  dayanya  secara  efisien, tanggung  jawab  atas  tugas  yang  detail  yang  dilimpahkan  kepada organisasi   yang   paling   bawah   yang   mempunyai   kemampuan   dan informasi   yang   cukup   untuk   pelaksanaan   tugas   tersebut   secara kompeten.  Dampak  yang  diharapkan  atas  konsep  ini  adalah  agar setiap  individu  dalam  organisasi  dapat  melaksanakan  tugas  secara efektif,   ia   harus   dilimpahi   wewenang   dan   tanggung   jawab   untuk melakukan hal itu.
  2. Agar  delegasi  wewenang  dan  tanggung  jawab  berlangsung  secara efektif,  para  anggota  organisasi  harus  tahu  eksistensi  mereka  dalam suatu  rantai  komando.  Prinsip  ini  mempertegas  bahwa  dalam  suatu organisasi  harus  terdapat  suatu  garis  wewenang  dan  tanggung  jawab yang  jelas  dan  kronologis  dari  hirarki  yang  paling  tinngi  sampai  pada hirarki yang paling rendah.
  3. Agar  delegasi  wewenang  dan  tanggung  jawab  berlangsung  secara efektif,  setiap  anggota  organisasi  melapor  hanya  kepada  satu  atasan. Melapor  kepada  lebih  dari  dari  satu  atasan  mendorong  individu  untuk menghindar  tanggung  jawab  karena  dengan  mudah  individu  tersebut menyalahkan  kinerjanya  yang  rendah  dengan  alasan  bahwa  dengan beberapa  atasan  berarti  ia  harus  mengopersikan  beberapa  pekerjaan yang diberikan kepadanya.
Apabila  ketiga  prinsip  dalam  delegasi  wewenag  dan  tanggung  jawab diatas  benar-benar  diaplikasikan  oleh  manajer,  terdapat  beberapa  manfaat yang  diperolehnya  yang  berakibat  langsung  kepada  organisasinya  maupun kepada manajer yang selalu siap mengaplikasikan kepemimpinannya. Dampak yang  diperoleh  atas  delegasi  yang  efektif  tersebut  meliputi  hal-hal  meliputi hal-hal berikut:
  1. Semakin   banyak   tugas   yang   didelegasikan   oleh   manajer   kepada bawahannya,   semakin   besar   peluang   baginya   untuk   mencari   dan menerima  dan  tannggung  jawab  yang  lebih  dari  manajer  pada  hirarki diatasnya.
  2. Delegasi sering kali memungkinkan yang lebih baik karena para bawahan yang  dekat  dengan  garis  wewenang  cenderung  memiliki  suatu  pandang yang lebih jelas mengenai fakta.
  3. Seringkali   delegasi   yang   dilakukan   manajer   secara   efektif   dapat mempelancar pengambilan keputusan.
  4. Delegasi  menyebabkan  bawahan  untuk  menerima  tanggung  jawab  dan membuat pertimbangan sendiri


Tidak ada komentar:

Posting Komentar